@Group-iainmtr. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Diferensiasi Parsial


Fungsi dengan dua variabel atau lebih variabel bebas ini sering kita jumpai dalam penerapan bidang ekonomi dan bisnis. Karena dalam kenyataannya, bila ditelusuri lebih mendalam biasanya suatu variabel terikat (dependent variable) akan dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas (independent variables). Namun, perlu diingat bahwa di antara variabel-variabel bebas ini ada yang saling mempengaruhi (interdependency), dan ada pula yang tidak saling mempengaruhi (independent) satu sama lainnya. Hal inilah yang perlu diperhatikan bilamana akan membuat suatu model ekonomi atau bisnis, agar dalam analisisnya nanti akan diperoleh hasil yang sesuai dan akurat.
  
1.                 Diferensiasi parsial
Misalkan, kita mempunyai suatu fungsi dengan n variabel bebas,

                        Y = f (X1,X2,..........................Xn)

di mana variabel bebas X1,X2, dan seterusnya sampai Xn adalah tidak saling
mempengaruhi (independent) satu sama lainnya. Jika variabel terikat Y berubah yang
diakibatkan oleh perubahan dari salah satu varibel bebas yang sangat kecil
(katakannlah X1), sedangkan variabel bebas lainnya katakanlah (X2,X3, ... , Xn) tidak
berubah atau konstan, maka hal ini dapat disebut sebagai derivatif parsial dari Y

terhadap X1. Selanjutnya , hal yang serupa bila variabel bebas X2 yang berubah-ubah
dan variabel bebas lainnya konstan, maka kita sebut derivatif parsial dari Y terhadap
X2. Dengan demikian, derivatif parsial dapat didefinisikan sebagai tingkat perubahan
seketika dari variabel terikat Y  yang diakibatkan oleh perubahan dari salah satu
variabel bebas X, dimana variabel bebas X lainnya dianggap konstan.
            Simbol dari derivatif parsial adalah huruf kecil delta yaitu ∂ atau dengan huruf
kecil d. Jadi, derivatif parsial Y terhadap X1, dapat ditulis menjadi,
∂ Y   atau dy  atau Fxx dan Fyy atau Fx’ dan Fy’.
∂ X1         dx


Penulisan lain derivatif parsial dari suatu fungsi,
           
Y = f (X1,X2,....Xn) adalah f1,f2, ..... fn

Penulisan ini hampir sama dengan penulisan f’(X) pada fungsi dengan satu variabel
bebas. Namun, bilamana fungsi tidak ditulis dalam bentuk seperti di atas, melainkan
fungsi ditulis dalam bentuk seperti,

            Y = f (U,V,W),  maka derivatif parsialnya adalah fu, fv, fw atau ∂Y/∂U, atau ∂Y/∂V,
dan ∂Y/∂W.

Jadi, penulisan derivatif parsial secara umum dari fungsi,

            Y = f (X1,X2,....Xn) adalah,
                         fi atau ∂Y
                                    ∂Xi
di mana: i = 1,2,.....,n

Proses untuk mencari derivatif parsial disebut diferensial parsial. Teknik diferensiasi parsial ini berbeda dengan aturan diferensiasi fungsi dengan satu variabel bebas. Sebuah fungsi yang hanya mengandung satu variabel bebas hanya akan memiliki satu macam turunan yaitu : jika y = f (x) maka y’ = dy/dx. Sedangkan jika sebuah fungsi mengandung lebih dari satu variabel bebas maka turunannya akan lebih dari satu macam pula, atau jika suatu fungsi memiliki n variabel bebas maka akan memiliki sebanyak n turunan. Jika y = f (x,z) maka akan ada 2 y’ yaitu y’ = dy/dx dan y’ = dy/dz. Untuk membedakan turunan terhadap x dan z maka biasanya akan diberi notasi Fx untuk turunan terhadap x dan Fz  untuk turunan terhadap z.
Contoh :
Y = 3x² - 8xz – 5 z² maka       Fx = dy/dx = 6x – 8z  dan
                                                Fz = dy/dz = -8x –10 z



Sumber : ModulMTK10 oleh Dra. Aty Herawati,Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta 2009
         

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar